Tradisi Nyadran di Kalurahan Watusigar
SUPARYATI 13 Juni 2024 19:29:28 WIB
Kamis, 13 Juni 2024. Nyadran merupakan salah satu tradisi yang masih melekat dalam kehidupan masyarakat jawa khususnya di Kalurahan Watusigar. Tradisi Nyadran merupakan suatu budaya mendoakan leluhur yang sudah meninggal dan seiring berjalannya waktu mengalami proses perkembangan sehingga menjadi adat dan tradisi yang memuat berbagai macam seni budaya. Salah satu kegiatan dalam tradisi Nyadran adalah Kembul Bujono dan Tasyakuran, setelah dilakukan doa bersama yang dipimpin oleh pemuka agama, masyarakat kemudian menggelar kembul bujono atau makan bersama. Setiap keluarga yang mengikuti kenduri harus membawa makanan sendiri. Makanan yang dibawa berupa makanan tradisional seperti ingkung, tahu bacem, tempe bacem, urap sayur, serundeng, sambal pencak, pisang raja dan lain sebagainya. Setelah masyarakat berkumpul dan membawa kenduri masing-masing, makanan kemudian diletakan didepan untuk didoakan agar mendapat berkah. Biasanya masyarakat akan saling tukar menukar kenduri yang dibawa kemudian mereka makan bersama. Tradisi Nyadran dilakukan dengan kearifan lokal masing-masing sehingga dibeberapa tempat terdapat perbedaan-perbedaan dalam prosesi pelaksanaannya.
Dokumen Lampiran : Tradisi Nyadran di Kalurahan Watusigar
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Sosialisasi Kesadaran Pelestarian Lingkungan dan Fasilitasi Pembentukan Kelompok Masyarakat Pemerhat
- PENGUMUMAN HASIL UJIAN CALON PAMONG KALURAHAN WATUSIGAR TAHUN 2024
- Pelantikan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Gunungkidul
- Pembinaan Keluarga Balita dan Keluarga Remaja
- TIRAKATAN PAMONG KALURAHAN WATUSIGAR DI HARI JADI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
- VAKSIN JE (Japanese Encephalitis) KALURAHAN WATUSIGAR
- Desa Wisata Sembrani Watusigar Juara 3 Lomba Desa/Kampung Wisata Tingkat Provinsi DIY tahun 2024